Senin, 20 Agustus 2012

Latah,..! Kebodohan yang Tetap Saja Membudaya

Latah,..atau ucapan yang ga ada juntrungannya ini memang sudah membudaya. Padahal kalau kita mau belajar maka kebodohan-kebodohan yang ada pada diri kita bisa terkikis sedikit demi sedikit. Maunya sih, kita mengucapkan kata “amit-amit,...atau amit-amit jabang bayi (buat yang hamil) biar bebas atau terhindar dari hal yang dialami si pemilik musibah ini (orang yang buta, pincang, cebol,lepra dan lain-lainnya).Tapi, apa iya....ucapan diatas merupakan jurus yang ampuh?? Benarkah bisa menghindari h
al-hal diatas??.
Jawabnya, tentu saja tidak. Karena Sang Pemilik alam ini telah mengajarkan kepada Nabinya agar berlindung dari musibah atau hal-hal buruk yang tidak disukai manusia. Islam mengajarkan umatnya agar mereka mengucapkan do’a kepada Allah Ta’ala ketika melihat ujian atau cobaan yang buruk, bukannya malah latah atau mengucapkan perkataan yang aneh yang tidak akan membawa manfaat bagi orang yang mengucapkannya.
Sebagaimana yang telah kita ketahui sesungguhnya seorang muslim dan muslimah itu harus mengimani bahwa apa yang ditetapkan untuknya maka tidak akan meleset dan apa yang ditetapkan untuk orang lain tidak akan menimpanya.Allah menguji kita dengan sakit dan penyakit sebagaimana Dia menguji kita dengan kesehatan dan keselamatan agar Dia mengetahui dan Dialah yang paling mengetahui siapa diantara kita yang akan sabar menghadapi qadha-Nya (ketetapan) dan tidak meratapi takdir-Nya.
Hidup manusia akan selalu diuji dengan berbagai macam ujian dan cobaan, apabila cobaan yang menimpa adalah penghapus dosa dan adzab bagi para hamba, maka Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah mengingatkan kita tentang sebab-sebab yang bisa mengangkat cobaan itu dari kita dan menghilangkan kesulitan itu seperti taubat, istighfar dan mengembalikan hak-hak kepada pemiliknya dan sebab-sebab syar'i yang lain.Diantara sebab-sebab yang bisa melindungi kita dari buruknya cobaan adalah dengan membaca do'a yang diajarkan oleh junjungan kita dibawah ini.Sahabat yang mulia Abu Hurairah meriwayatkan kepada kita bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda:
''Barangsiapa melihat orang yang mendapat cobaan kemudian dia berkata:Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari cobaann yang menimpamu dan telah memberiku keutamaan atas banyak makhluk-Nya dengan keutamaan yang banyak, maka dia tidak tertimpa cobaan tersebut''.
(Hadits Hasan riwayat Tirmidzi no.3943, Abu Nu'aim 5/13 dalam Al-Hilyah,Ath-Thabrani 1/241 dalam Ash-Shaghir dan dalam Ad-Du'aa 799,800 dan disanadnya terdapat Al-Amri salah seorang rawi yang lemah akan tetapi dikuatkan oleh hadits berikutnya dan yang lainnya sebagaimana disebutkan Al-Haitsami dalam kitab Majmuz Zawaid 10/138)

Dan dalam lafazh lain dari hadits Ibnu Umar dan dia mengangkatnya kepada Nabi berkata:

''Barangsiapa melihat orang yang tertimpa cobaan kemudian dia berkata:Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari cobaan yang menimpamu dan telah memberiku keutamaan yajng banyak, kecuali dia dibebaskan dari cobaan tersebut apapun bentuknya selama dia hidup''
(Hadits hasan, riwayat Tirmidzi 3492, Ibnu Majah 1092, Ibnu Abi Dunya 85 dalam Asy-Syukr, Abu Nuaim 6/265 dalam al-Hilyah, Ath-Thabrani 797,798 di Ad-Du'aa dan disanadnya terdapat rawi yang tidak diketahui, akan tetapi hadits ini mempunyai (riwayat-riwayat) yang menguatkan salah satunya adalah hadits sebelumnya)
Marilah kita gali lebih dalam makna Hadits ini:
''Man ro a mubtalii/ man ro a sahiba balaa '' ===> barangsiapa melihat orang yang diuji yakni diuji dalam hal yang berkaitan dengan badannya, misalnya penyakit kusta atau sangat pendek (cebol) atau sangat panjang (jangkung) atau buta atau pincang atau bengkok tangannya dan lainnya.
''Alhamdulillahil ladzi 'aafani mimmab talaa bihi'' ===> segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku daripada cobaan yang menimpamu, sesungguhnya keselamatan lebih luas daripada cobaan, sebab cobaan bisa menyebabkan kesedihan dan fitnah pada saat itu cobaan menjadi ujian yang berat.Sementara mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah sebagaimana Nabi yang mulia mengajarkan itu kepada kita.
''Wa fadhalani 'alaa katsirin mimman khalaqa tafdhiilan''===> dan telah memberiku keutamaan atas banyak makhkluk-Nya dengan keutamaan yang banyak, yakni di dunia dan akhirat, hati dan jasmani.
''Illa 'uwfiya min dzalikal balaa'' ===> kecuali dia dibebaskan dari ujian tersebut.
''Kaainan maa kaana''===> apapun bentuk cobaannya, yakni keadaan cobaan tersebut apapun bentuk dan macamnya.
Maa ''aasya'' ===> selama dia hidup, yakni selama keberadaannya di dunia.
Abu Ja'far bin Ali rahimahullah berkata: ''Apabila dia melihat orang yang tertimpa ujiann, maka dia berta'awudz (istiadzah), mengucapkan do'a tersebut dalam dirinya tanpa didengar orang yang tertimpa ujian tersebut.
Insya Allah do'a diatas akan bermanfaat bagi kita di dunia dan akhirat semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita untuk mengamalkannya. Amin.Wallahu 'alam bishshawwab.



Sumber: bingkisan istimewa bagi muslimah, Abu Maryam As-Sayyid, Darul Haq.

2 komentar:

aandroid mengatakan...

fontnya pedih buat dibaca gan,,, :(

Luqman Al Hakim mengatakan...

ya trimakasih atas saran anda.... smoga mnjadi bahan perbaikan bagi kami

Posting Komentar